Kamis, 01 Januari 2009

Sungai Bengawan Solo


Bengawan Solo adalah sungai terpanjang di Pulau Jawa, Indonesia dengan mata air dari daerah Pegunungan Kidul, Wonogiri dan bermuara di daerah Gresik.

Sungai ini panjangnya sekitar 548,53 km dan mengaliri dua provinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kabupaten yang dilalui adalah Wonogiri, Pacitan, Sukoharjo, Klaten, Solo, Sragen, Ngawi, Blora, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik

Daerah Hulu

Daerah ini mayoritas meliputi daerah Hulu Kali Tenggar, Hulu Kali Muning, Hulu Waduk Gajah Mungkur serta sebagian Kabupaten Wonogiri dengan penampang sungai yang berbentuk V. Vegetasi pada daerah ini didominasi oleh tumbuhan akasia. Aktifitas yang banyak dilakukan di dareah ini adalah pertanian, seperti padi dan kacang tanah. Dinding sungai pada daerah ini rata-rata bertebing curam dan tinggi. Karena banyak digunakan untuk pertanian, daerah sekitar sungai pada bagian ini banyak mengalami erosi dan sedimentasi yang cukup tinggi.

Daerah Tengah

Daerah ini mayoritas meliputi daerah Hilir Waduk Gajah Mungkur, sebagian Kabupaten Wonogiri, Pacitan, Sukoharjo, Klaten, Solo, Sragen, sebagian Kabupaten Ngawi dan sebagian Tempuran (hilir) Kali Madiun. Selain itu daerah ini merupakan daerah yang padat penduduk. Pada umumnya kegiatan ekonomi di daerah bagian sungai ini lebih tinggi dibanding bagian hulu dan hilir, dan didominasi oleh kegiatan industri. Akibatnya, banyak limbah yang masuk ke sungai dan mencemari vegetasi di daerah ini. Aktifitas masyarakat yang paling menonjol di daerah ini adalah pertanian, pemanfaatan air sebagai kebutuhan sehari-hari, peternakan dan industri.

Daerah Hilir

Daerah ini mayoritas meliputi daerah sebagian Tempuran (hilir) Kali Madiun, sebagian kabupaten Ngawi, Blora, Bojonegoro, Lamongan, Tuban dan berakhir di Desa Ujungpangkah, Gresik

Lain-lain

Sungai ini dikagumi masyarakat di seluruh dunia khususnya Jepang karena terinspirasi dari lagu keroncong karangan Gesang berjudul sama, Bengawan Solo.

Selain itu tempat ini pernah menjadi tempat utama kecelakaan pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 421.

Sungai Mahakam


Mahakam merupakan nama sebuah sungai terbesar di provinsi Kalimantan Timur yang bermuara di Selat Makassar. Sungai dengan panjang sekitar 920 km ini melintasi wilayah Kabupaten Kutai Barat di bagian hulu, hingga Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda di bagian hilir.

Sungai Mahakam sejak dulu hingga saat ini memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat di sekitarnya sebagai sumber air, potensi perikanan maupun sebagai prasarana transportasi. Aktivitas di sungai Mahakam yang masih menjadi prasarana transportasi utama di Kalimantan Timur

Anak sungai

Sungai Mahakam memiliki beberapa anak sungai, di antaranya:

Sungai Belayan

Sungai Lawa

Sungai Kedang Kepala

Sungai Telen

Sungai Tenggarong

Sungai Karang Mumus

Sungai Brantas

Sungai Brantas adalah sebuah sungai di Jawa Timur. Sungai ini merupakan yang terpanjang kedua di pulau Jawa setelah Sungai Bengawan Solo dengan panjang 320km. Sungai Brantas bermata air di Desa Sumber Brantas (Kota Batu), lalu mengalir ke Malang, Blitar, Tulungagung, Kediri, Jombang, Mojokerto. Di Kabupaten Mojokerto sungai ini bercabang dua manjadi Kali Mas (ke arah Surabaya) dan Kali Porong (ke arah Porong, Kabupaten Sidoarjo).

Sungai Brantas memiliki fungsi yang sangat penting bagi Jawa Timur mengingat 60% produksi padi berasal dari areal persawahan di sepanjang aliran sungai ini. Akibat pendangkalan dan debit air yang terus menurun sungai ini tidak bisa dilayari lagi. Fungsinya kini beralih sebagai irigasi dan bahan baku air minum bagi sejumlah kota disepanjang alirannya. Adanya beberapa gunung berapi yang aktif di bagian hulu sungai, yaitu Gungung Kelud dan Gunung Semeru meyebabkan banyak material vulkanik yang mengalir ke sungai ini. Hal ini menyebabkan tingkat sedimentasi bendungan-bendungan yang ada di aliran sungai ini sangat tinggi.

Terkait dengan dengan lumpur Lapindo, aliran sungai ini dipergunakan untuk menggelontor sebagian semburan lumpur ke selat Madura.

Beberapa waduk berada di sepanjang aliran sungai ini maupun di anak-anak sungainya, diantaranya:

Waduk Ir. Sutami(Karangkates)

Waduk Selorejo

Waduk Wlingi

Waduk Lahor

Semua waduk di atas dikelola oleh Perum Jasatirta I

Sungai Barito

Barito adalah wilayah di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Barito, khususnya yang termasuk wilayah provinsi Kalimantan Tengah. Daerah ini dahulu pada masa pemerintahan Hindia Belanda merupakan Onder Afdeeling Barito yang beribukota di Muara Teweh (sekarang ibukota Barito Utara). Bekas Onder Afdeeling Barito (bagian dari Afdeeling Kapuas Barito) sekarang sudah berkembang menjadi 4 kabupaten yaitu Barito Selatan, Barito Utara, Barito Timur dan Murung Raya. Wilayah ini sekarang sedang berjuang untuk membentuk provinsi Barito Raya, dimana gerakan ini berakar dari pemikiran para penduduk di sepanjang DAS Barito dalam bidang sosial politik, untuk meminta perhatian yang lebih serta untuk mendapatkan pembagian yang lebih berimbang dan pemberian akses-akses ekonomi atas kekayaan sumber daya alam yang dimiliki oleh daerah-daerah yang berada di sepanjang DAS Barito.

Wilayah Barito ini dalam Kitab Negarakertagama disebutkan sebagai salah satu daerah taklukan kerajaan Majapahit yang berada di pulau Tanjung Negara. Pada masa Kerajaan Banjar wilayah ini termasuk dalam daerah pengaruh kekuasaannya.

Bagian hilir dan muara dari DAS Barito adalah wilayah kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Barito Kuala merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Banjar. Pada masa Hindia Belanda wilayah kabupaten Barito Kuala termasuk Afdeeling Bandjarmasin.

Pada umumnya penduduk yang tinggal di sepanjang sungai Barito adalah dari etnik kategori Barito Isolec atau suku dayak dengan penuturan bahasa Barito seperti Dayak Bakumpai, Dayak Murung, Dayak Siang, Dayak Maanyan, Dayak Bawoo.

Sesudah Perang Banjar berakhir, terjadi perang besar yang lebih dikenal dengan Perang Barito dengan pejuang utamanya adalah pangaran Antasari, Ratu Zaleha dan Gt.Muhammad Seman. Tokoh pejuang dalam perlawanan masyarakat Barito yang lain adalah Panglima Wangkang, Tumengung Surapati dan Haji Matalib.

Sungai Kapuas


Sungai Kapuas merupakan sungai yang berada di Kalimantan Barat. Sungai ini merupakan sungai terpanjang di Indonesia dengan panjang total 1.143 km.

Sungai ini merupakan rumah dari lebih 300 jenis ikan.

Belakangan ini sungai ini tercemar berat, akibat aktivitas penambangan emas di sungai ini. Walaupun telah mengalami pencemaran Sungai Kapuas tetap menjadi urat nadi bagi kehidupan masyarakat di sepanjang aliran sungai ini. Sebagai sarana transportasi yang murah, Sungai Kapuas dapat menghubungkan daerah satu ke daerah lain di wilayah Kalimantan Barat. Dan selain itu juga merupakan sumber matapencaharian untuk menambah penghasilan keluarga dengan menjadi penangkap ikan. Sosial Budaya masyarakat Sungai Kapuas perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengingat pesatnya kemajuan teknologi dan informasi dapat mempengaruhi pola berpikir masyarakat di sekitar aliran sungai Kapuas.

Sungai Citarum

Sungai Citarum adalah sungai terpanjang dan terbesar di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Citarum bermuara di Ujung Karawang. Karena banyaknya debit air yang dialirkan oleh sungai ini, maka pemerintah membuat tiga bendungan dan Pembangkit Listrik Tenaga Air(PLTA) di sungai ini di antaranya yaitu:

PLTA Saguling

PLTA Cirata

PLTA Ir. H. Djuanda atau yang dikenal dengan PLTA Jatiluhur

Dalam perjalanan sejarah Sunda, Citarum erat kaitannya dengan Tarumanagara, kerajaan Sunda pada abad ke-4-7, yang kemudian menjadi batas antara kerajaan Sunda dan Galuh ketika dua kerajaan kembar ini tidak berada dalam satu kekuasaan.

Keadaan Citarum telah banyak berubah sejak puluhan tahun yang lalu. Industrialisasi yang pesat di kawasan sekitar sungai ini sejak akhir 1980-an telah menyebabkan menumpuknya sampah buangan pabrik-pabrik di sungai ini.

Sungai Kampar

Sungai Kampar sesuai dengan namanya mengalir membelah kabupaten Kampar, Riau (sebelum dipecah menjadi tiga provinsi pada tahun 2000, yakni Kampar, Rokan Hulu dan Pelalawan).

Sungai Kampar berhulu dari Pangkalan Koto Baru, Sumatera Barat. Semakin ke hilir, badan sungai dan volume airnya semakin membesar karena ditambah dengan berbagai anak sungai lainnya. Sungai ini bermuara di Kabupaten Pelalawan dan juga dikenal dengan gelombang Bono-nya.

Bono adalah gelombang tinggi yang diakibatkan pertemuan air sungai dengan air laut. Bono biasanya terjadi pada saat pasang, sehingga air yang berasal dari sungai, tertekan oleh air laut. Ditambah lagi dengan dangkalnya muara mengakibatkan gelombang yang tercipta semakin tinggi.

Berbeda dengan Sungai Siak, Sungai Kampar memiliki muara yang dangkal sehingga kapal-kapal ukuran besar tidak dapat melayari sungai tersebut. Bandingkan dengan Sungai Siak yang dapat dilalui oleh kapal tanker hingga ke Pekanbaru.

Sungai Kampar merupakan salah satu sungai yang penting bagi Riau. Di sini dibangun PLTA yang mempunyai daya 114 MW. Tepatnya di daerah Koto Panjang. Listrik yang dihasilkan kemudian dialirkan ke provinsi Riau dan Sumatera Barat.

Beberapa daerah atau penting yang dilalui Sungai Kampar ini adalah Bangkinang (Ibukota Kabupaten Kampar), Taratak Buluh, Buluh Cina dan Pangkalan Kerinci yang merupakan Ibukota Kabupaten Pelalawan.

Sungai Musi

Sungai Musi adalah sebuah sungai yang terletak di Provinsi Sumatra Selatan, Indonesia. Dengan panjang 750 km, sungai ini merupakan yang terpanjang di Pulau Sumatra. Sejak masa Kerajaan Sriwijaya, sungai ini terkenal sebagai sarana utama transportasi masyarakat.

Di tepi Sungai Musi terdapat Pelabuhan Boom Baru dan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II.

Sungai Musi membelah Kota Palembang menjadi dua bagian kawasan: Seberang Ilir di bagian utara dan Seberang Ulu di bagian selatan. Sungai Musi, bersama dengan sungai lainnya, membentuk sebuah delta di dekat Kota Sungsang.

Mata airnya bersumber di daerah Kepahiang, Bengkulu. Sungai Musi merupakan muara sembilan anak sungai besar, yaitu Sungai Komering, Rawas, Batanghari, Leko, Lakitan, Kelingi, Lematang, Semangus, dan Ogan.

Lahan seluas 3 juta ha di daerah aliran sungai (DAS) Musi dianggap kritis akibat maraknya penebangan liar. Kondisi ini dapat memicu banjir bandang dan tanah longsor.

Sungai Serayu

Kali Serayu atau Sungai Serayu adalah sungai yang mempunyai hulu di Kabupaten Wonosobo (Tuk Bima Lukar) melintasi 6 kabupaten dan bermuara di Kabupaten Cilacap.

Sungai Siak


Sungai Siak adalah sebuah sungai yang terletak di provinsi Riau. Indonesia. Sungai ini berada dalam jalur pelayaran internasional. Di hulu sungai ini terdapat pabrik-pabrik kelapa sawit yang diduga melakukan pencemaran. Sebuah jembatan, Jembatan Siak sedang dibangun untuk melintasi sungai ini, namun diprotes karena tingginya hanya 23 meter sehingga menghalangi arus lalu lintas kapal tanker.

Sungai Konto

Kali Konto adalah sebuah sungai di Jawa Timur, Indonesia. Sungai ini bersumber di daerah Malang, kemudian mengalir ke barat laut melintasi Kabupaten Kediri, Kabupaten Jombang, dan akhirnya bermuara di Sungai Brantas, yakni di Kecamatan Bandar Kedungmulyo (Jombang). Kali Konto merupakan bagian dari sistem DAS Brantas, dan selain menjadi sumber irigasi bagi pertanian juga digunakan dalam Pembangkit Listrik Tenaga Air.

Sungai Grindulu

Sungai Grindulu adalah sungai di Pulau Jawa yang mengalir di wilayah Kabupaten Pacitan, mulai dari Kecamatan Tegalombo, melewati Kecamatan Arjosari, dan bermuara di Samudera Hindia, tepatnya di Kelurahan Ploso, Kecamatan Pacitan. Sungai ini banyak menyimpan kekayaan alam seperti batu kali, pasir dan bermacam-macam jenis ikan.

Sungai Lau Tenges

Sungai Lau Tenges adalah sebuah sungai yang lebih tepat di sebut dengan anak sungai, kata Lau Tenges sendiri berasal dari bahasa Karo yang merupakan penduduk mayoritas di sana. Sungai ini berada di antara 3 wilayah yakni kotamadya Binjai, kabupaten Langkat, dan kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Sungai ini mengalir hingga bertemu dengan Sungai Mencirim di kabupaten Deliserdang. Kontribusi sungai ini sangat besar terhadap penduduk sekitarnya seperti perikanan darat, penambangan pasir tradisional hingga digunakan untuk pertanian, namun sayang sungai ini tidak seindah dulu lagi begitu banyak hal-hal yang merusaknya diantaranya pencemaran kimia oleh pestisida, sampah dan juga pendangkalan, padahal sungai ini dapat dijadikan sarana alternatif rekreasi keluarga dengan pesona alam pedesaan yang asri dan penelusuran di sepanjang daerah aliran sungai, sungai ini dapat ditempuh dengan jarak -/+ 36 km dari kota Medan, menuju Binjai Selatan tepatnya di Tanah Seribu.

Sungai Mamberamo

Sungai Mamberamo adalah sebuah sungai sepanjang 670 km yang terletak di sebelah selatan Pegunungan Foja, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Nama "Mamberamo" berasal dari bahasa Dani — mambe berarti 'besar' dan ramo berarti 'air'. Beberapa suku terasing bermukim di lembah sungai yang kaya akan keanekaragaman hayati ini.

Geografi

Sumber air sungai ini berasal dari pertemuan antara beberapa anak sungai utama, yaitu Tariku, Van Daalen dan Taritatu. Air lalu mengalir ke arah utara melalui lembah Pegunungan Van Rees guna mencapai bagian delta yang berawa dataran rendah. Sungai ini akhirnya bermuara di Samudra Pasifik di titik utara Tanjung D'Urville. Danau Rombebai dan Bira terletak di sepanjang aliran sungai.

Sungai sepanjang 670 km ini memiliki kawasan resapan seluas 138.877 km². Kedalaman sungai berkisar antara 8 hingga 33 m. Menurut penelitian pada 1983, debit airnya mampu mencapai 5.500 m³/detik.

Lanskap di sekitar sungai ini bervariasi. Di daerah hulu berupa pegunungan yang curam, di daerah hilir terdapat dataran yang yang berawa-rawa, dan di bagian tengah berupa cekungan dataran tinggi yang luas. Curah hujan di daerah aliran sungai (DAS) Mamberamo dapat mencapai 5.600 mm/tahun.

Sejarah

Pada 1545, seorang pelayar bernama YƱigo Ortiz de Retez menelusuri daerah di sepanjang pesisir utara pulau hingga mulut Sungai Mamberamo. Di lokasi ini, ia mengklaim pulau tersebut sebagai milik Kerajaan Spanyol dan menamakannya Nueva Guinea ('Nugini' dalam bahasa Spanyol) yang dikenal hingga kini.

Pemanfaatan sungai

Warga setempat mengandalkan Sungai Mamberamo sebagai prasarana transportasi. Lahan tanaman sagu dibudidayakan di sepanjang DAS Mamberamo.

Dua spesies buaya yang terdapat di sungai ini, buaya muara (crocodile porossus) dan buaya darat (crocodile novaquinea), diburu dan ditangkap warga sebagai makanan maupun untuk dijual kepada pengusaha.

Potensi alam yang terdapat di sekitar sungai ini ialah batu bara, gas alam, dan emas. Pemerintah Indonesia pernah berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di daerah ini.

Sungai Rokan

Sungai Rokan adalah sebuah sungai yang terletak di provinsi Riau. Indonesia. Sungai Rokan merupakan sungai terbesar yang melintas sejauh 350 kilometer dari muaranya di Rokan Hilir hingga ke hulunya di Rokan Hulu. Sebagai sungai terbesar, Sungai Rokan memainkan peranan penting sebagai lalu lintas penduduk dan sumber ekonomi masyarakat. Sungai-sungai lainnya adalah Sungai Kubu, Sungai Daun, Sungai Bangko, Sungai Sinaboi, Sungai Mesjid, Sungai Siakap, Sungai Ular dan lainnya.

Sungai Kombi

Sungai Kombi merupakan sungai terpanjang di Kawasan Tondano Pante (Kecamatan Kombi Kabupaten Minahasa), Hulu Sungai Kombi berasal dari Pegunungan Lembeaan mengalir melintasi Kota Kombi (Ibu Kota Kecamatan Kombi)dan menyatu dengan beberapa sungai antara lain sungai Ranotelu dan akhinya bermuara di Pantai Kombi (Laut Maluku). Panjang sungai ini 15 Km.

Template by : Dirrga dirrga.blogspot.com